CLONING-BASED ALGORITHM DAN APLIKASINYA DALAM TRAVELLING SALESPERSON PROBLEM

May 15, 2010 at 10:24 pm (Uncategorized)

CLONING-BASED ALGORITHM DAN APLIKASINYA DALAM TRAVELLING SALESPERSON PROBLEM

Saat sekarang ini sudah mulai ditemukan algoritma-algoritma baru yang disebut sebagai bio-inspired algorithm yaitu algoritma komputansi yang diinspirasi oleh mekanisme alamiah makhluk hidup. Sebagai salah satu contoh komunikasi antar protokol yang didasari oleh proses penyebaran penyakit. Salah satu metode dalam bio-inspired algorithm yang baru berkembang adalah immune system-based algorithm yaitu algoritma yang diinspirasi dari cara kerja sistem kekebalan tubuh pada manusia.

SISTEM KEKEBALAN TUBUH MANUSIA

Tubuh manusia sistem kekebalan berfungsi untuk mendeteksi masuknya benda asing atau patogen ke dalam tubuh seperti virus, bakteri yang dapat mengganggu kestabilan tubuh. Sistem kekebalan tubuh tidak dapat mendeteksi secara langsung adanya patogen yang masuk ke dalam tubuh, tetapi dapat dideteksi melalui bagian dari patogen yang disebut dengan antigen.

Jika terdeteksi adanya patogen, sistem kekebalan tubuh bertugas untuk mengeleminasinya dari tubuh. Agar proses eliminasi patogen berlangsung dengan baik dan benar, sistim kekebalan tubuh harus mampu untuk membedakan antara antigen pada patogen yang selanjutnya disebut dengan nonself-antigen dengan antigen yang dimiliki sel-sel tubuh yang disebut dengan self-antigen.

ANALISIS CLONING-BASED ALGORITHM UNTUK MENCARI NILAI OPTIMAL

Analogian antara sistem kekebalan tubuh dan masalah optimasi adalah sebagai berikut. Response dari sistem imune merepresentasikan solusi dan antigen merepresentasikan masalah yang harus diselesaikan. Lebih tepatnya, Sel B adalah sebagai agen-agen buatan yang menjelajahi dan mengeksplorasi lingkungan buatan. Patogen adalah sebagai masalah optimasi, dalam kasus ini, masalah optimasi digambarkan oleh antigen pada patogen. Mekanisme seleksi positif dan seleksi negatif digunakan untuk mengontrol perbanyakan agen dengan mengeliminasi solusi yang buruk atau tidak berguna. Jadi, aturan seleksi positif dan seleksi negatif dapat dipertimbangkan sebagai mekanisme yang tidak hanya memilih solusi yang tepat, tetapi juga mengatur jumlah populasi agen yang tumbuh pada proses kloning .

Menggunakan sifat dasar dari sistem kekebalan tubuh yaitu clonal selection melalui mekanisme seleksi positif dan seleksi negatif, jumlah agen di dalam sistem diatur secara dinamik untuk mencari solusi optimal pada masalah yang diberikan. Faktanya, agen yang diprediksi tidak cocok dapat dimatikan sebelum dilakukan kloning pada agen tersebut. Keputusan itu dibuat pada level agen secara lokal, tidak dibutuhkan kontrol secara global.

APLIKASI PADA TSP

Pada Traveling SalesPerson Problem lingkungan buatannya adalah graf kota dimana node merepresentasikan tiap kota, yang dianalogikan sebagai antigen pada patogen. Sel B adalah agen pencari yang bergerak dari satu kota ke kota tetangganya dan dapat mengkloning dirinya atau menghancurkan dirinya sendiri berdasarkan kriteria seleksi positif dan seleksi negatif. Algoritma ini dimulai dengan meletakkan sebuah agen pencari pada kota asal. Dalam setiap siklus algoritma, agen dapat mengkloning dirinya dan hasil kloning-nya ini bergerak ke kota tetangganya. Ketika suatu agen mencapai kota yang sudah pernah dikunjungi, maka akan memicu seleksi positif dan agen hasil kloning tadi dimatikan (solusi tidak berguna).

Untuk menghentikan proses kloning, jalan terbaik adalah untuk mencoba membuat batas bawah dari solusi optimal. Batas bawah ini akan menjadi tanda berhenti untuk agen lain yang masih berusaha mencari solusi lain, karena solusi tercepat sudah ditemukan. Hal ini secara signifikan mengurangi perjalanan yang sia-sia dan mengurangi jumlah populasi agen. Kondisi ini mengabaikan sejumlah jalur pada graf TSP segera ketika jalur ini menjadi tidak mungkin untuk mendapatkan solusi terbaik.

Referensi

Bakhouya M., J. Gaber, An Immune Inspired- based Optimization Algorithm: Application to the Traveling Salesman Problem” AMO – Advanced Modeling and Optimization.

Permalink Leave a Comment

digital audio dan video

October 13, 2009 at 11:55 pm (JarKom)

Digital Audio dan Video
VIDEO CONFERENCE
Implementasi penggunaan Digital Audio dan Video salah satunya adalah penggunaan konferensi video / video conference.
Video conferencing dapat dikatakan teknologi baru, tetapi telah ada jauh sejak pertama kali diperkenalkan. Oleh orang-orang yang memungkinkan untuk berkomunikasi dengan baik video dan audio atau video dan teks, video conferencing melayani sejumlah keperluan bisnis, serta untuk penggunaan pribadi.
Video conference yang juga dikenal dengan video teleconference adalah suatu
teknologi telekomunikasi interaktif yang memungkinkan dua lokasi atau lebih
untuk berinteraksi lewat video dan audio secara simultan. Video conference
berbeda dengan videophone yang memang di desain untuk melayani video antar
dua orang secara individu.
Teknologi utama yang digunakan dalam sistem video conference adalah kompresi digital dari suara dan video stream yang real time.

Awal video conferencing

Awal kedatangan video conferencing berasal dari televisi, menggunakan sepasang televisi sirkuit tertutup yang dihubungkan oleh kabel untuk memungkinkan pengguna pada akhirnya berkomunikasi dengan baik.

Teknologi video conference tidak lepas dari kemajuan teknologi kompresi audio
dan video. Dengan banyaknya teknik kompresi yang ada saat ini memungkinkan
audio dan video dapat dikirim secara bersamaan dalam jaringan dengan
bandwidth yang seefisien mungkin dan dengan kualitas yang dapat diterima.
Hardware atau software yang melakukan fungsi kompresi disebut dengan
codec(coder/decoder). Codec merupakan singkatan dari compresi-decompresi
yang merupakan proses pembungkusan suara ataupun video analog menjadi data
digital dengan metoda tertentu sehinggga pengiriman suara atau video dapat
dilakukan dalam bentuk paket-paket data. Codec dapat melewatkan suara atau
video dalam jaringan IP dengan bandwidth yang kecil dan kualitas yang masih
dapat diterima.

Beberapa contoh standar codec yang sering digunakan dalam komunikasi
diantaranya:
1. Untuk Audio
G.711 ulaw / alaw, G.729,GSM, G.723, dll.
2. Untuk Video
H.261, H.263, H.264, dll.

Layanan Video Conference bersifat seketika dengan resolusi yang baik dan
interaktif. Pada jaringan digital, pengiriman suara membutuhkan kecepatan sekitar
64 Kbps dan pengiriman video membutuhkan kecepatan 1,5-2 Mbps. Untuk
layanan video conference secara keseluruhan akan dibutuhkan kecepatan
pengiriman sekitar 9,2 Mbps.

Modern video conferencing

Pada 80’s, teknologi baru seperti ISDN jaringan dapat dibuat untuk menjamin minimal transfer rate dan tingkat kompresi video dan audio yang akan dibuat video conferencing lebih layak. Jaringan yang didedikasikan untuk video conferencing mulai berkembang, dan ISDN yang segera dapat diakses dari sebagian besar bagian dunia. Video conferencing pada awalnya tergolong mahal untuk sebagian besar, tetapi karena kemajuan teknologi baru terus diciptakan harga video conferencing peralatan segera turun dan menjadi lebih umum.

Banyak program dan layanan gratis seperti webcam video conferencing yang telah termasuk dalam fitur chatting mereka, yang memungkinkan pengguna komputer untuk berkomunikasi.

Penggunaan video conferencing

Video conferencing telah digunakan baik di rumah dan dalam bisnis. Bila menggunakan webcam atau bentuk video conferencing dari rumah, Kita dapat menggunakannya untuk tetap berkomunikasi dengan teman dan keluarga di seluruh kota atau di seluruh dunia. Dapat menambahkan sedikit rasa “sentuhan manusia” untuk percakapan atau chat s, karena Kita dapat benar-benar melihat orang yang sedang berbicara, bukan hanya menjadi kata-kata pada layar atau suara di telepon. Dalam bisnis, aplikasi ini lebih bermanfaat, pertemuan bisnis dapat terjadi di antara beberapa individu atau kantor-kantor di berbagai belahan dunia. Ini tidak hanya dapat menambah banyak kenyamanan, tetapi juga dapat menyimpan uang yang harus dikeluarkan pada transportasi dan waktu yang harus dikeluarkan pada pertemuan yang mengatur dan mendapatkan seluruh pihak di tempat yang sama pada saat dan waktu yang sama. Video conferencing juga dapat digunakan untuk yang pendidik, ilmu profesional, dan berbagai individu lainnya yang dapat melihat keuntungan yang bisa berbicara tatap muka dengan orang lain tanpa harus benar-benar untuk setiap pertemuan lainnya di lokasi tertentu.

Manfaat terbesar jika kita menggunakan fasilitas konferensi video, kita tidak harus menghabiskan di tiket pesawat dan biaya perjalanan hanya untuk menghadiri pertemuan bisnis. Ini adalah sebagai teknologi memungkinkan Kita untuk bertemu “virtual” dengan hampir siapa pun di mana pun mereka berada di negara atau di dunia.

Sebuah fasilitas konferensi video memiliki kemampuan menjangkau pemirsa di seluruh dunia berkat kemampuannya untuk pergi melalui jaringan IP, ISDN (Integrated System Digital Network) saluran telepon, firewall, router dan Codec (Coder / Decoder). Kita dapat berinvestasi dalam satu atau cadangan slot di tempat yang menawarkan hal ini sehingga Kita dapat menjadwalkan pertemuan.

Komponen – komponen yang dibutuhkan untuk sebuah sistem video conference
di antaranya :

1. Hardware
• Video input : camera video atau webcam
• Video output : monitor computer atau proyektor
• Audio input : microphones
• Audio output : speaker atau headphone
• Media transfer data : LAN atau Internet
2. Software
• Salah satu jenis contoh software adalah Access Grid dan yang terbaru dari software tersebut adalah Access Grid 3.2 beta.

Jenis-Jenis video conference

Video Conference mempunyai beberapa jenis, antara lain:
1. Distributed Video Conference
Suatu sistem video conference yang terdiri dari beberapa client yang melakukan konferensi secara langsung antar client yang saling berhubungan tanpa melalui sentral / control unit sebagai pengatur. Server disini berfungsi untuk proses call setup dan handshaking. Keuntungannya video dan audio yang dikirimkan mempunyai kualitas yang bagus karena tanpa direlay ke control unit dahulu.

2. Centralized Video Conference
Suatu sistem video conference yang melibatkan beberapa client dengan satu MCU (Multiparty Control Unit) untuk memfasilitasi konferensi tersebut. MCU disini berfungsi sebagai pengatur dan pengendali yang melaksanakan proses seperti audio mixing, video switching dan mixing serta distribusi datadalam konferensi multipoint dan mengirimkan kembali datanya ke terminalyang berpartisipasi. MCU juga menyediakan pertukaran antara codec yang berbeda dan mungkin menggunakan multicast untuk mendistribusikan video yang telah diproses.

Peralatan yang digunakan dalam fasilitas Video Conference

Peralatan yang digunakan dalam fasilitas Video Conference pada jaringan
INHERENT :

1. Video Conference End-Point
• Diutamakan koneksi IP (tidak perlu ISDN), conference koneksi 4-6 node
• Spesifikasi kamera: Pan Tilt Zoom harus bagus!
• Spesifikasi koneksi/signaling: H323/SIP support bandwidth 64 kbps-1Mbps
• Auto NAT H.460.18, H.460.19 Firewall Traversal
• Spesifikasi Video: H263/H264, baiknya support 16:9 (untuk widescreen)
• Contohnya:
• Alat Vicon:
• Contoh : Polycom FSX 7000, Tandberg 550 MPX, Sony PCS-1, dll
• Penting harusnya sudah termasuk:
• People+Content (Visual Concert, istilah Polycom)
• Perlengkapan: Wide Screen LCD Monitor atau LCD projector
• Video Camera
• Renovasi ruang
2. PC Desktop
• Support Linux, prosesor minimal setara Intel Core 2 Duo atau yang
• setara; disarankan 64 bit5
• Memory minimal 512M

• Hardisk minimal 80 G
• DVD RW
• Ethernet card 10/100/1000
• Video: 3D Accelerator (Intel, nVidia, dsb.)
• Monitor 17” LCD
3. PC Notebook
• Support Linux
• Berat maksimum 2 kg
• Memory minimal 512M
• Hardisk minimal 60G
• VGA: Support 3D accelerator
• Networking: Wi-Fi ready, EtherNET Card 10/100
• Serial port (untuk console maintenance)
4. Server
• Prosesor: minimal Intel Xeon 64 bit atau yang setara
• Memory: minimal 2 G
• Hardisk: SCSI/SAS aplikasi banyak transaksi, SATA
• Aplikasi storage besar
• Lan: 10/100/1000
• Disarankan rackmount

Permalink Leave a Comment

hujan = dingin !

October 6, 2009 at 12:49 pm (Uncategorized)

Permalink Leave a Comment